Music

Ust Faidul Akbar : Toleransi itu sudah terbangun, tak perlu lagi ucapkan selamat natal

Dengan maraknya kebingungan masyarakat terkait dengan boleh atau tidak mengucapkan selamat Natal dan merayakannya, kami berkesempatan untuk bertanya kepada Salah satu tokoh agama pimpinan yayasan pondok pesantren ini padasuka yaitu Ustaz Faidul Akbar.

Menurut beliau :

toleransi umat beragama di Indonesia sudah terwujud dengan baik meskipun di beberapa titik terdapat masalah, sehingga tidak perlu lagi berlebihan didalam mengekpresikan ekspektasi untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama tersebut.

Jangan sampai tasamuh atau tenggang rasa kita terlalu ekstrim, sehingga dapat menyentuh Sisi yang paling prinsip dalam agama kita sendiri yaitu aqidah islamiyyah.

Sudah jelas di dalam Alquran itu dengan terang-terangan menolak konsep Ketuhanan yang saudara kita yang dari Nasrani tawarkan. Sehingga, tidak perlu kita- apalagi secara terang-terangan malah menerima konsep mereka.

Mari kita jaga kebhinekaan dan kita jaga toleransi dalam umat beragama, namun juga yang paling penting kita harus menjaga aqidah kita sendiri. jangan sampai keluar dari apa yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Memang di dalam mengucapkan selamat Natal itu terdapat banyak sekali perbedaan fatwa di kalangan para ulama, ada dari mereka yang membolehkan dan juga banyak dari mereka yang mengharamkan.

Namun yang terpenting adalah Sudah sangat jelasnya ekspresi Alquran tentang toleransi yang disebutkan di dalam surat al-kafirun : lakum dinukum waliyadin (Untukmu agamamu, dan untukku agamaku). Maksudnya Ayat tersebut adalah memberikan batasan-batasan terhadap agama kita dan agama yang lain agar di dalam beragama tidak saling mencampuri urusan satu sama lain. Begitu pula dengan Natal sebagai salah satu ritual yang sakral bagi agama Nasrani. Dan juga mengucapkan selamat Natal  adalah bagian penting .  jadi kita tidak perlu ikut campur terhadap ritual tersebut.

Bagaimanapun kita harus menentukan dan mengambil Jalan Tengah yang lebih aman dan lebih baik dalam  rangka menjaga aqidah kita sebagai umat Islam.

Menurut hemat kami,  mengucapkan selamat Natal itu tidaklah dibutuhkan dan tidak terlalu urgen untuk keberlangsungan kerukunan antar ummat beragama di Indonesia. Dan malah sebaliknya kadang-kadang akan berpengaruh pada goyah nya keyakinan dan prinsip bagi sebagian muslim yang Awam.

Sehinnga, jalan tengahnya adalah tidak mengucapkan selamat Natal namun tetap menjaga kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.